Wali Kota Malang Minta Normalisasi Sungai untuk Cegah Banjir

Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji meminta agar dilakukan globalisasi sungai untuk mencegah terjadinya bencana banjir. Pasalnya, terdalam satu pekan terakhir, Kota Malang terus diguyur hujan memakai intensitas mahal sewaktu sepanjang. hari. Perumahan De Cluster Nirwana Pandanwangi, Blimbing Kota Malang sempat mengalami banjir ala Rabu, (8/2/2023) kemarin.
Setidaknya ada 30 rumah yang terdampak karena debit air yang cukup tidak murah . Bahkan balasan tidak murah nya genangan air, warga terdampak utamanya bocah-bocah dengan wanita dievakuasi menggunakan perahu karet.
Wali Kota Malang Sutiaji bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meninjau titik lokasi kejadian, Kamis (9/2/2023). Sutiaji sehabis mendapat laporan mengaku memerintahkan perangkat daerah terkait demi segera dilakukan tindakan.
“Pertama masyarakat terdampak pantas teratasi demi tidak emosi. Setelah itu selesai, saya minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang juga untuk mencari kenal asal usulnya bagaimana?,” kata Sutiaji.
“Karena ini kan sudah tiga kali banjir terus menerus, sebatas segera ditelusuri titiknya dalam mana. Dan setelah ditelusuri, ternyata perlu adanya normalisasi sungai,” imbuh Sutiaji.
Petugas pada DPUPRPKP dengan alat berat langsung melakukan cara pengerukan sedimen dengan sampah dekat sekitar lokasi banjir. Sutiaji mengatakan lumrahisasi sungai itu ada dua langkah, merupakan pengerukan sedimen, dengan akan kedua sama dengan pelebaran. Mereka agak akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
“Dan itulah adapun kami lakukan, dengan berkirim surat ke BBWS. Termasuk nanti dalam Sawojajar terus berdasarkan kami lakukan demikian. Jadi kami tidak mentolerir ketika ada bangunan adapun menghalangi. Tapi tetap penmepetannya persuasif, dengan minta izin, lagi akses jalan nanti kita kasih karena ini menadapunkut hajat membesar orang berlipat-lipat, tetapi semua bisa terfasilitasi dengan bersedia membantu,” tuturnya.
Jika ditemukan bangunan yang berdiri pada atas aliran sungai. Sutiaji telah menugaskan jajarannya demi melakukan pengecekan perizinan bangunan tercantum.
“Yang perlu dicek antara Perizinan (Disnaker-PMPTSP) ada dua. Satu bangunan (yang berdiri antara atas sungai) ini, menyertai yang kedua antara perumahan. Perumahan (De Cluster Nirwana) ini saya perlu suruh lihat site plan-nya menyertai dilihat dokumentasinya. Apakah ini adil-adil sudah berimbang dengan master plan yang sudah diizinkan bangunannya itu,” tandasnya. (luc/kun)