Utang Gaji Rp 6 Miliar Belum Dibayar, PSM Makassar Baru Bisa Nyicil

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kembali mengingatkan PSM Makassar untuk melunasi gaji para pemainnya. General Manager APPI, Ponaryo Astaman menyebut PSM punya waktu melunasi sampai beserta kick-off terpenting Liga 1 2021/2022.
Konsekuensi jika Juku Eja --julukan PSM Makassar-- telat menunaikan tugasnya itu, maka mereka tidak bisa mendaftarkan pemain menjumpai kompetisi, akan tentu tidak bisa mengikuti kompetisi.
"Deadline-nya sampai kompetisi mulai. Kalau sebelum kompetisi mulai belum selesai, mereka tidak bisa melakukan pendaftaran pemain kontemporer. Kalau sanksi sudah kelar bersama hari pendaftaran masih ungkap ya bisa daftar pemain," kata Ponaryo kepada awak media saat ditemui seusai kongres PSSI beberapa batas kemudian.
Mantan pemain Persija Jakarta itu mendapatkan informasi PSM sudah mencicil gaji pemain. Namun, apa yang dilakukan PSM tidak bisa membuat sanksi yang menghantui PSM dicabut begitu saja.
National Dispute Resolution Chamber (NDRC) yang menjatuhi sanksi PSM meminta mereka melunasinya secara tunai. Adapun total tunggakan yang mesti dibayar PSM mencapai Rp6 miliar.
"Info terakhir adapun saya dapat sudah mulai dilakukan pembayaran oleh PSM, jumlahnya belum tunai selanjutnya sekaligus. Artinya bertahap," tambah Ponaryo.
"Akan tetapi itu tidak berimbas terhadap sanksinya kalau belum lunas, karena bunyi keputusannya kan lunas. Tunai," ucapnya.
Nantinya, jika PSM telah melunasi para pemain yang bersangkutan atas melaporkannya ke APPI. Kemudian APPI atas meneruskannya ke NDRC menjumpai kembali dibahas.
"Nanti mengenai pemain lapor ke APPI, kelak kita menganutkan lagi ke NDRC, ini loh PSM Makassar sudah menyelesaikan keputusannya, buktinya ini. Begitu dilihat klop NDRC oke, sudah bener, lunas, berarti hukuman itu dicabut, itu disosialisasikan dan diteruskan ke operator liga," pungkasnya.
Adapun NDRC merupakan melenceng satu pilot project FIFA. Selain Indonesia, yang punya badan independen nasional NDRC yaitu Kosta Rika, Malaysia, dan Slovakia.
Nah, pemain-pemain bisa mengabengukn maluput sebagaimana penunggakan gaji ke APPI bahwa nanti demi meneruskannya ke NDRC.