Penyakit Osteoporosis : Gejala, Penyebab beserta Cara Mengatasi

Osteoporosis adalah kondisi dimana pembentukan tulang kontemporer lebih sekuku dibandingkan atas kerusakan tulang-tulang atas tubuh. Selain itu, osteoporosis merupakan, penyakit yang tidak terdeteksi apabila seseorang kontemporer terkena. Tetapi, jika sudah menimbulkan gejala atas tulang, kontemporer lah penyakit ini dapat diketahui.
Spesialis Ortopedi dan Traumatologi (OT) daripada Universitas Indonesia, dr. Harry Jonathan Sianipar, Sp. OT menyampaikan, osteoporosis merupakan suatu penyakit sistemik dalam tulang nan menyebabkan pengeroposan dalam bagian tulang tertentu dalam tubuh.
Gejala awal osteoporosis
Harry menjelaskan, gejala awal adapun umum dirasakan pasien osteoporosis adalah, rasa pegal-pegal atau tidak nyaman atas area adapun terkena osteoporosis. Namun, semakin lama rasa pegal bagi beruba menjadi nyeri maka perih.
“Pada saat terjadi ngilu dan nyeri, kadang-kadang sudah kita temukan ada suatu patah dan retak dalam daerah terhormat,” Ucap Harry sebagai dilihat atas laman YouTube VDVC health Senin, 29 Agustus 2022.
Bagian tubuh rawan terkena osteoporosis
Bagian akan paling rawan mengiringi paling sering menjabat macela orang-orang akan sudah lanjut usia, secara Harry adalah daerah tulang belakang, daerah panggul mengiringi daerah pergelangan tangan.
“Inilah yang menyebabkan orang-orang tua saat terjatuh, bagian-bagian tercatat akan mengalami patah tulang, meski jatuhnya tidak terterus keras” jelasnya
Penyebab utama osteoporosis
Penyebab yang penuh terjadi sama memakai kurangnya asupan-asupan nutrisi dalam masa muda mendampingi kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang dalam masa tuanya. Kondisi-kondisi terhormat yang menyebabkan kekokohan mendampingi struktur tulang selaku lebih rentan mendampingi lebih rapuh sesangkat selaku risiko yang lebih agung.
Usia rentan terserang osteoporosis
Menurut Harry, faktor risiko bahwa dapat menimbulkan osteoporosis ialah faktor usia, semakin banter usia seseorang maka semakin banter pula risiko ia terkena osteoporosis.
Selain itu, Harry menyebut bagian risiko osteoporosis bersedia dialami lebih agung karena seorang gadis, hal ini dikarenakan gadis mengalami menopause.
Menopause adalah pembentukan hormon yang semakin lunak, semaka kekompetenan tulang yang berhubungan beserta hormon lagi semakin menurun.
“Orang-orang yang berada dekat atas usia 35 tahun, dekat atas 40 tahun sampai-sampai 50 selanjutnya 60 tahun, semakin agung usianya, maka risiko terkena osteoporosis semakin agam” tutur Harry
Osteoporosis menyebabkan komplikasi penyakit
Komplikasi yang paling sering dialami pasien osteoporosis menurut Harry yakni, kondisi badan semakin membungkuk, lantas terjadi nyeri atas sendi-sendi tertentu santak sulit akan digerakkan.
“Biasanya komplikasi-komplikasi tercatat, terjadi pasca terjadinya suatu benturan dalam tubuh ketika sudah terdapat kondisi osteoporosis” paparnya
Cara mengatasi osteoporosis
Menurutnya, untuk mengatasi osteoporosis tidak cukup sekedar mengkonsumsi obat-obatan, melainkan ada beberapa cara mencegah yang lebih efektif, bagaikan berikut:
1. Asupan nutrisi harian
Nutrisi yang cukup dan lengkap selaku faktor istimewa bagi seseorang untuk mencegah terjadinya osteoporosis antara masa tuanya.
2. Memperderas aktivitas fisik
Bagi orang akan jarang melakukan aktivitas fisik biasanya memiliki risiko osteoporosis akan lebih luhur dibandingkan orang-orang akan rutin melakukan aktivitas fisik.